MAKALAH SOSIOLOGI PENDIDIKAN
“ STRUKTUR SOSIAL SEKOLAH ”
Tugas Kelompok
Dosen pengampu : Drs. Asikin
Semester : 2
Kelas A
PENYUSUN :
1. Hani Yusofa
2. Herly Susanti
3. Ida Siti Arofah
4. Khaerul Umam
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI ) BREBES
TAHUN
PELAJARAN 2011 / 2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik, dan ilham-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga maklah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Makalah ini disusun dalam rangka untuk
melaksanakan tugas dari dosen kami Bapak Drs. Asikin selaku pengampu materi
Sosiologi Pendidikan.
Harapan kami semoga makalah ini membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak banyak
kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesenmpurnaan makalah ini.
Bumiayu, 23 Maret 2012
Penyusun,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………………………………………………. i
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………………… ii
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………………………………………………. iii
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………....
A.
Latar
Belakang……………………………………………………………………..
B.
Tujuan
Penulisan…………………………………………………………………...
C.
Rumusan
Masalah………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………
·
Struktur sosial………………………………………..
·
Kedudukan dan peran………….
·
Berbagai kedudukandalam
masyarakat sekolah…………………………………
·
Struktur sosial
orang dewasa disekolah………
·
Kedudukan guru dalam
struktur sosial sekolah………………………..
·
Hubungan
guru-murid……….
·
Klik dikalangan
guru…………………
·
Orang dewasa tak
pengajar………………………..
·
Struktur sosial
murid-murid disekolah………………………….
·
Kedudukan menurut
usia dan kelas…………….
·
Struktur sosial
berhubungan dengan kurikulum…………………..
·
Pengelompokan di
sekolah…………………
·
Pengaruh-pengaruh
luar terhadap sekolah……………..
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………
A.
Kesimpulan……………………………………………………………………
B.
Saran…………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pendidikan di sekolah bukan hanya
ditentukan oleh usaha murid secara individual atau berkat interaksi murid dan
guru dalam proses belajar mengajar,
melainkan juga oleh interaksi murid dengan lingkungan sosialnya dalam berbagai
situasi sosial yang dihadapinya didalam maupun diluar sekolah.
Pendidikan dipandang sebagai
sosialisasi, yang terjadi dalam interaksi sosial. Maka karena itu sudah
sewajarnya seorang pendidik harus berusaha menganalisis lapangan pendidikan
dari segi sosiologi, mengenai hubungan antar manusiawi dalam keluarga, di
sekolah, di luar sekolah, dalam masyarakat dan system-sistem sosialnya.
Selain memandang anak sebagai
individu, guru harus pula mempelajarinya sebagai makhluk sosial, sebagai
anggota dari berbagai macam lingkungan sosial.
B.
Tujuan
Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk mengetahui bagaimana Struktur Sosial Sekolah dan penulisan makalah
ini juga untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu Sosiologi pendidikan.
C.
Rumusan
Masalah
Untuk mengetahui bagaimana struktur
sosial sekolah, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1.
Apa
pengertian struktur sosial ?
2.
Bagaimana
kedudukan dan peranan struktur sosial sekolah ?
3.
Bagaimana
kedudukan struktur sosial sekolah dalam masyarakat sekolah ?
4.
Bagaimana
struktur sosial orang dewasa di sekolah ?
5.
Bagaimana
kedudukan guru dalam struktur sosial sekolah ?
6.
Bagaimana
hubungan antara guru dan murid ?
7.
Bagaimana
klik dikalangan guru ?
8.
Apakah
yang dimaksud dengan orang dewasa tak pengajar ?
9.
Bagaimana
struktur sosial murid-murid di sekolah ?
10. Bagaiman kedudukan murid menurut usia
dan kelas ?
11. Apakah yang dimaksud dengan struktur
sosial berhubungan dengan kurikulum ?
12. Bagaimana pengelompokan di sekolah ?
13. Apa saja pengaruh-pengaruh luar
terhadap sekolah ?
BAB II
PEMBAHASAN
STRUKTUR SOSIAL SEKOLAH
STRUKTUR SOSIAL
Bila seorang insinyur bicara tentang “struktur” bangunan maka
yang dimaksud adalah (1) materialnya, (2) hubungan antara bagian-bagian
baangunan, dan (3) bangunan itu dalam keseluruhannya sebagai gedung sekolah,
kantor, dan sebagainya. Demikian juga struktur sosial dimaksud (1) materialnya
(jumlah orang, pria, wanita, dewasa, anak, guru, murid, dan sebagainya), (2)
hubungan antara bagiannya (apa yang diharapkan guru dari murid dan sekolahnya,
dan sebagainya), (3) hakikat masyarakat itu sebagai keseluruhan yakni caranya
bagian-bagiannya menjadi kesatuan yang bulat agar dapat menjalankan fungsinya.
Material bagi sekolah adalah kepala sekolah, guru, pegawai,
pesuruh, murid-murid pria maupun wanita yang masing-masing mempunyai kedudukan
dan peranan.
Dalam struktur sosial terdapat system kedudukan dan peran
anggota-anggota kelompok yang kebanyakan bersifat hierarkis, yakni dari
kedudukan yang tinggi yang memegang kekuasaan paling banyak sampai kedudukan
yang paling rendah. Dalam struktur sosial sekolah, kepala sekolah menduduki
kedudukan yang paling tinggi dan pesuruh kedudukan yang paling rendah. Dalam
kelas guru memiliki kedudukan yang paling tinggi dari pada murid. Biasanya
murid-murid kelas rendah merasa mempunyai kedudukan yang paling rendah daripada
murid-murid kelas yang paling tinggi.
Struktur itu memungkinkan sekolah menjalankan fungsinya
sebagai lembaga edukatif dengan baik. Masing-masing mempunyai kedudukan
tertentu dan menjalankan peranan seperti yang diharapkan menurut kedudukan itu.
Dengan demikian dapat dicegah berbagai konflik dan dapat dijamin kelancaran
segala usaha pendidikan.
KEDUDUKAN DAN PERANAN
Kedudukan atau status menentukan posisi seseorang dalam
struktur sosial, yakni menentukan hubungannya dengan orang lain, misalnya apa
yang dapat diharapkan oleh seorang suami dari istrinya, apa yang diharapkan
majikan dari pekerjaan pegawainya, bagaimana orang tua atau guru memperlakukan
anak atau sebaliknya. Status atau kedudukan menentukan kelakuan orang tertentu.
Dalam kedudukannya sebagai guru ia mengharapkan kelakuan tertentudari murid,
lepas dari pribadinya sebagai individu, apakah ia peramah, keras, pandai, rajin
atau pemalas. Setiap guru dalam kedudukannya sebagai guru dapat mengharapkan
kelakuan tertentu dari murid, siapa pun guru itu dan siapa pun murid itu.
Status atau kedudukan individu, apakah ia diatas atau dibawahstatus
orang lain mempengaruhi peranannya. Peranan adalah konsekuensi atau akibat
kedudukan atau status seseorang. Seorang mandor diharapkan memberikan perintah
kepada pekerja. Guru diharapkan mematuhi instruksi kepala sekolah tetapi
menuntut agar murid-murid belajar. Akan tetapi cara-cara seorang membawakan
peranannya dapat berbeda menurut kepribadian seseorang. Guru dapat bersifat
otokratisatau demokratis dalam menjalankan peranannya.
Tiap orang dalam masyarakat mempunyai berbagai kedudukan.
Seorang murid mempunyai kedudukan sebagai pelajar, ketua murid, anggota regu
sepak bola atau sebagai kakak terhadap murid-murid yang lebih rendah kelasnya,
sedangkan dirumah ia berkedudukan sebagai anak terhadap orang tuanya, adik
terhadap kakaknya dan diluar rumah ia menjadi teman teman bagi sejumlah
anak-anak lainnya. Demikian pula guru itu berkedudukan sebagai suami atau
istri, bapak atau ibu bagi anaknya, anggota paduan suara atau ada kalanya
menjadi sopir kendaraan umum. Dalam tiap kedudukan itu ia menjalankan peranan
tertentu. Berdasarkan kedudukan daripadanya diharapkan kelakuan tertentu.
Peranan mencangkup kewajiban dan hak yang bertalian
dengan kedudukan. Dalam kedudukan
individu sebagai guru ia berkewajiban mendidik anak dan berhak untuk
mengharuskannya belajar dan bila perlu memberikannya hukuman. Sebaliknya anak
dalam kedudukannya sebagai murud harus mematuhi guru dengan hak untuk menerima
pelajaran. Kita lihat bahwa peranan selalu mempunyai segi timbale balik. Guru
hanya dapat menjalankan peranannya antara lain menyuruh anak belajar bila murid
mematuhinya dan mau belajar. Hak guru memerintah dibarengi dengan oleh
kewajibanmurid untuk mematuhinya. Maka dapat dikatakan bahwa peranan adalah
serangkaian hak dan kewajiban yakni bersifat timbale balik dalam hubungan antar
individu. Hak adalah kesempatan atau kemungkinan untuk bertindak yang
sebaliknyamenimbulkan kewajiban pada pihak lain untuk memungkinkan tindakan
itu. Hak sesorang dimungkinkan dan dibatasi oleh kewajiban pihak lain untuk
mematuhinya.
Kedudukan seseorang ada yang diperoleh berdasaarkan kelairan,
ada pula yang diperoleh sendiri berkat usaha individu.
Orang lahir sebagai anak raja, anak kasta Brahmana atau
Paria, dan kenyataan itu menetukan peranannya. Demikian juga seorang lahir
sebagai pria atau wanita, anak berkulit putih atau berkulit hitam. Individu
lahir sebagai bayi, kemudian berkembang sebagai pemuda lalu menjadi bapak dan
mengakhiri hidupnya sebagai kakek. Dalam tiap fase perkembangannya ia mempunyai
kedudukan dan peran tertentu.
Dalam masyarakat modern dengan banyaknya pembagian dan
spesialisasi pekerjaan, luas kemungkinan untuk memperoleh kedudukan berkat
usaha sendiri, antara lain melalui pendidikan.
Juga dalam negara kita yang merdeka ini boleh dikatakan tidak ada lagi jabatan
yang ditentukan oleh keturunan dan kebangsaan seperti dulu terdapat pada zaman
feudal-kolonial. Pada prinsifnya setiap warga Negara dapat menduduki jabatan
yang setinggi-tingginya. Dalam kenyataan kelahiran seseorang menurut seks,
agama, suku bangsa, status sosialdan lain-lain masih ada pengaruhnya seklaipun
tidak sesuai dengan UUD 1945. Kedudukan berdasarkan kelahiran dan usaha
terdapat dalam tiap masyarakat. Makin maju suatu masyarakat makin bnayak
kesempatan bagi setipa orang untuk menduduki tempat tertentu, sekalipun sering
melalui persaingan yang berat.
BERBAGAI KEDUDUKAN DALAM MASYARAKAT SEKOLAH
Sekolah, seperti system sosial lainnya dapat dipelajari
berdasarkan kedudukan anggota dalam kelompok itu.
Setiap orang yang menjadi anggota suatu kelompok mempunyai
bayangan tentang kedudukna masing-masing dalam kelompok itu. Setiap anak
mempunyai gambaran tentang kedudukan ayah, ibu, dan anggota keluarga lainnya.
Demikian juga di sekolah kita mempunyai bayangan tentang kedudukan kepala
sekolah, guru-guru, staf administrasi, pesuruh dan murid-murid sendiri serta
hungan antara berbagai kedudukan itu. Biasanya gambaran seseorang tentang
berbagai kedudukan itu bercorak pribadi dan berkaitan dengan tokoh tertentu.
Namun yang akan kita selidiki bukanlah yang bersifat pribadi itu, melainkan
yang bersifat umum. Kita ketahui kedudukan seorangayah pada umumnya dalam
keluarga serta hubungannya dengan kedudukan ibu, anak-anak dan pembantu,
walaupun setiap ayah menjalankan peranannya denagn cara yang khas menurut
pribadinya dalam keluarga. Demikian pula dapat diselidiki kedudukan kepala
sekolah pada umumnya walaupun tipa kepala sekolah mempunyai pribadi tersendiri
yang unik dan menjalankan peranannya menurut pribadi masing-masing.
Dalam mempelajari struktur sekolah akan kita selidiki
berbagai jenis anggota menurut kedudukannya masing-masing dalam sisitem
persekolahan.
Dengan kedudukan atau posisi dimaksud kategori atau tempat
seseorang dalam system klasifikasi sosial .Misalnya anak wanita ,pria dewasa,nenek
menunjukan posisi atau kedudukan dalamsistem penggolongan menurut usia jenis
kelamin.Tiap individu dapat mempunyai berbagai kedudukan menurut system
klasifikasi,misalnya seperti pria dewasa,sebagai bapak dalam keluarga,sebagai
pegawai di kantor,sebagai teman dalam pergaulan atau permainan atau sebagai
anggota golongan menengah.
Dalam tiap kedudukan individu diharapkan menunjukan pola
kelakuan tertentu.Perbuatannya,ucapannya,perasaannya.nilai-nilainya ,dan
sebagainya harus sesuai dengan apa yang diharapkan bertalian dengan
kedudukannya.Menurut kedudukan atau posisinya ia harus menjalankan peranan
tertentu.Peranan menentukan kelakuan yang diharapkan dalam situasi sosial
tertentu.
Dalam setiap kelompok orang mengenal kedudukan atau posisi
masing –masing.Orang mempunyai gambaran tentang kelakuan yang diharapkan dari
masing-masing menurut kedudukan yang ditempatinya. Jadi di masyarakat sekolah
dari kepala sekolah ,guru,murid,pegawai sekolah diharapkan kelakuan tertentu.
Pada umumnya dapat kita bedakan dua tingkat dalam struktur
sosial sekolah yakni yang berkenaan dengan orang dewasa serta hubungan diantara
mereka,jadi mengenai kepala sekolah,guru-guru,pegawai
administrasi.pesuruh,pengurus yayasan pada sekolah swasta,Kanwil P dan K pada
sekolah negri.Tingkat ke dua berkenaan dengan sistem kedudukan dan hubungan
antara murid-murid.Selanjutnya akan diselidiki hubungan diantara kedua tingkat
itu.
STRUKTUR SOSIAL ORANG DEWASA DI SEKOLAH
Kepala sekolah menduduki kedudukan yang paling tinggi di
sekolah berkat kedudukannya,tetapi juga karena sering pengalaman,masa kerja dan
pendidikannya.Ialah yang berhak mengambil keputusan yang harus di patuhi oleh
seluruh sekolah .disamping hak itu ia memikul tanggung jawab penuh atas
kelancaran pendidikan disekolah.Kepala sekolah merupakan perantaraantara atasan
yakni Kanwil dan Guru-guru.Keputusan-keputusan mentri pendidikan dan kebudayaan
disampaikan oleh Kanwil melalui kepala sekolah kepada guru-guru dan
murid-murid.
Kepala sekolah juga berkedudukan sebagai konsultan yang
memberikan petunjuk ,nasehat,saran-saran kepada guru-guru dalam usaha untuk
memperbaiki mutu sekolah.
Kepala sekolah juga memegang kepemimpinan disekolah dan ia di
harapkan sanggup member pimpinan dalam segala hal yang mengenai sekolah,dalam
menghadapi masyarakat, muri-murid maupun guru-guru.
Disekolah yang kecil,khususnya yang tidak mempunyai pegawai
administrasi,kepala sekolah sering harus berpungsi sebagai petugas
administrasi,mengurus korespondensi,mengantar surat keberbagai instansi,membuat
laporan-laporan dan sebagainya,karena biasanya ia mempunyai jam mengajar yang
di kurangi,bahkan dapat dibebaskan dari tugas mengajar.Dan pekerjaan
administrasi itu kepala sekolah dapat dibantu oleh guru.Akan tetapi disekolah
menengah biasanya kepala sekolah di bantu oleh oegawai administrasi.
KEDUDUKAN GURU DALAM STRUKTUR SOSIAL SEKOLAH
Kedudukan guru lebih rendah dari pada kepala sekolah dan
karena itu ia harus menghormatinya dan bersedia untuk mematuhinya dalam hal-hal
mengenai sekolah.Dalam kenaikan pangkat ia bergantung pada disposisi atau
rekomendasi yang baik dari kepala sekolah dank arena itu banyak sedikitnya masa
depannya di tentukan oleh hubungan-hubungan dengan kepala sekolah itu.
Kedudukan guru juga turut ditentukan oleh lama masa
kerja.Berkat usia dan pengalamannya mengajar guru lama mengharapkan rasa hormat
dari guru-guru baru atau yang lebih muda.
HUBUNGAN GURU-MURID
Hubungan antara guru dan murid mempunyai sifat yang relatif
stabil.
1.
Ciri
has dari hubungan ini adalah bahwa terdapat status yang tak sama antara guru
dan murid.
2.
Dalam
hubungan guru-murid biasanya hanya murid diharapkan mengalami perubahan
kelakuan sebagai hasil belajar.
3.
Aspek
ke tiga ini mertalian dengan aspek ke dua yakni perubahan kelakuan yang
diharapkan mengenai hal-hal tertentu yang lebih spesifik dan umum.
Guru akan lebih banyak mempengaruhi
kelakuan murid apabila dalam memberi pelajaran dalam kelas hubungan itu tidak
sepihak.
KLIK DI KALANGAN GURU
Dikalangan guru-guru sering terjadi
pengelompokan atau pembentukan “klik” (clique) yang bersifat informal.Ada
kelompok yang dibentuk berdasarkan :
a. Jenis kelamin
b. Minat professional
c. Sosial
d. Kedudukan formal yang sama
Klik memegang peranan dalam mengambil
berbagai keputusan. Maka besar faedahnya bila kepala sekpolah mengetahui
tentang adanya berbagau kelompok serta hubungan antar kelompok itu atau
pertentangan diantaranya.
ORANG DEWASA TAK PENGAJAR
Yang termasuk golongan ini antara
lain pegawai administrasi dan pesuruh sekolah secara formal kedudukan mereka
lebih rendah dari kepala sekolah dan tenaga pengajar.Hierarki itu juga diterima
oleh yang bersangkutan dan oleh masyarakat.
Dalam praktik ada kemungkinan pegawai
administrasi yang telah lama memegang jabatannya dan telah mengenal seluk beluk
sekolah mempunyai kedudukan yang lebih tinggi.
STRUKTUR SOSIAL MURID – MURID DI
SEKOLAH
Sekolah bagi murid-murid dapat
dipandang sebagai system persahabatan dan hubungan –hubungan soaial.Bedanya
dengan orang dewasa ialah bahwa struktur sosial ini lebih bersifat tak
formal.Kedudukan murid hanya dikenal dalam lingkungan sekolah saja. Ada juga
kedudukan murid yang lebih formal seperti ketua OSIS. Akan tetapi kebanyakan
kedudukan murid bersifat tak formal dan hanya diketahui dalam kalangan sekolah
itu saja.
Ada dua metode utama untuk mempelajari
struktur informal para pelajar:
1. Teknik sosiometri yaitu dalam garis
besarnya kepada murid diberikan pertanyaan lalu dari hasil pertanyaan itu
diajukan kepada setiap murid dalam kelas atau kelompok murid dapat disusun
suatu diagram yang disebut sosiogram.
2. Metode partisipasi-observasi yaitu sambil
turut berpartisipasi dalam kegiatan kelompok selama beberapa waktu mengadakan
observasi tentang kelompok.
Disuatu sekolah dapat kita temukan
macam-macam kedudukan murid dan hubungan antar murid,antara lain :
·
Hubungan
dan kedudukan berdasarkan usia dan tingkat kelas
·
Struktur
sosial berhubungan dengan kurikulum
·
Klik
atau kelompok persahabatan disekolah
·
Hubungan
antara struktur masyrakat dengan pengelompokan disekolah
·
Kelompok
Elite
·
Kelompok
siswa yang mempunyai organisasi formal
KEDUDUKAN MENURUT USIA DAN KELAS
Murid-murid suatu kelas pada umumnya mempunyai usia yang sama
untuk menjadi suatu kelompok yang kompak dakam menghadapi kelas lain. Terhadap
kelas yang lebih tinggi mereka merasa dirinya orang bawahan sebagai adik
terhadap kakak yang pantas menunjukan rasa hormat dan patuh.
Kedudukan atasan dan kekuasaan murid-murid kelas tinggi
diperkuat oleh tugas kehormatan yang diberikan kepada mereka,sebagai ketua
OSIS,ketua regu olah raga atau panitia,pengurus atau pemimpin perkumpulan atau
kegiatan siswa.
STRUKTUR SOSIAL BERHUBUNGAN DENGAN KURIKULUM
Murid-murid di SD, SMP, SMA wanita maupun pria mengikuti
pelajaran yang sama. Disana sini terdapat perbedaan kecil, misalnya sepak bola
hanya di ikuti oleh murid pria dan ketrampilan menjahit oleh murid wanita.
Bidang studi akademis sama bagi semua anak pria maupun wanita.
Murid-murid yang pandai sering diberikan guru tugas-tugas
yang khusus dan diijinkan menjadi pengurus perkumpulan sekolah.
Di SMA setelah semester pertama diadakan pembagian dalam
jurusan-jurusan,menurut teorinya menyalurkan murid-murid menurut bakat
masing-masing. Yaitu jurusan IPA dan IPS.
PENGELOMPOKAN DI SEKOLAH
Pengelompokan atau pembentukan klik mudah terjadi disekolah.
Suatu klik terbentuk bila dua orang atau lebih saling merasa persahabatan yang
akrab dan Karena itu banyak bermain bersama,saling bercakap-cakap,merencanakan
dan melakukan kegitan yang sama didalam maupun di luar sekolah bila klik ini
mempunyai sikap anti sosial maka klik itu dapat menjadi “geng”
Sttabilitas klik dapat diselidiki dengan menggunakan teknik
sosiometri pada jangka waktu tertentu, misalnya dengan jarak waktu 1,2 atau 3
tahun. Dengan membandingkan sosiogram nya dapat kita lihat perubahan-perubahan
yang terjadi.
Faktor yang paling penting dalam pembentukan klik adalah usia
atau tingkat kelas. Menurut pengamatan sehari-hari tampaknya anggota suatu klik
mempunyai minat atau kegemaran yang sama misalnya musik, olah raga dan
sebagainya.
PENGARUH-PENGARUH LUAR TERHADAP SEKOLAH
Berbagai hal diluar sekolah yang dapat mempengaruhi system
sekolah antara lain:
1.
Pengaruh
terhadap peranan murid
Peranan murid antara lain ditentukan
oleh guru akan tetapi oleh pandangan masyarakat tentang peranan murid antara
lain oleh keluarga murid, kelompok sepermainan, model-model bagi kelakuannya
termasuk tokoh-tokoh media masa. Orang tua dapat mempengaruhi sikap anak
terhadap otoritas guru,dapat mendukung atau mencela guru dalam tindakannya.
2.
Pengaruh
luar terhadap guru
Pearanan guru sebagian besar
ditentukan oleh harapan-harapan kepala sekolah dan pihak atasan.Murid-murid
sendiri jarang menantang kedudukan guru. Akan tetapi pihak luar dapat
mempengaruhi peranannya, antara lain:
a. Orang tua murid
b. Perkumpulan guru
c. Keluarga dan teman sepergaulan guru
Walaupun orang tua jarang berhadapan
muka dengan guru kecuali dalam hal-hal khusus, namun pengaruh orang tua sangat
besar atas kelakuan guru.
3.
Pengaruh
luar terhadap sekolah
Tiap sekolah berada dalam lingkungan
sosial tertentu, yakni masyarakat sekitar, daerah, maupun Negara. Norma-norma
yang berlaku dalam masyarakat sekitar sekolah mau tidak mau harus di hormati
guru.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi yang dimaksud struktur sosial
sekolah adalah
(1) materialnya (jumlah orang, pria, wanita,
dewasa, anak, guru, murid, dan sebagainya)
(2) hubungan antara bagiannya (apa yang
diharapkan guru dari murid dan sekolahnya, dan sebagainya)
(3) hakikat masyarakat itu sebagai keseluruhan
yakni caranya bagian-bagiannya menjadi kesatuan yang bulat agar dapat
menjalankan fungsinya.
Struktur itu memungkinkan sekolah
menjalankan fungsinya sebagai lembaga edukatif dengan baik. Masing-masing
mempunyai kedudukan tertentu dan menjalankan peranan seperti yang diharapkan
menurut kedudukan itu. Dengan demikian dapat dicegah berbagai konflik dan dapat
dijamin kelancaran segala usaha pendidikan.
B. Saran
Makalah ini kami akui masih banyak banyak
kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Nasution. M.A. Prof. Dr. Sosiologi Pendidikan.
2004.Jakarta:Bumi Aksara
Gunawan, Ary. 2006.Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis Sosiologi
tentang Pelbagai Problem
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta