Makalah Sejarah Peradaban Islam tentang peradaban islam pada masa umayah timur


MAKALAH SEJARAH PERADABAN ISLAM                             
                                “ Peradaban Islam Pada Masa Umayah Timur ”
                                                                           
                                                             

Dosen Pengampu :
 Akhmad Humaedi S. PdI, M. SI
Penyusun :
1.      Herly Susanti
2.      Hani Yusofa
3.      Ida Siti Arofah
4.      Nurlaela
5.      Nunik Hidayati
6.      Sulhan Ma’romi
Semester : 2
Kelas : A

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI ) BREBES
TAHUN AKADEMIK 2011-2012

KATA PENGANTAR
                                                                                            
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik, dan ilham-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga maklah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Makalah ini disusun dalam rangka untuk melaksanakan tugas dari dosen kami Bapak Akhmad Humaedi, S.PdI, M.SI  selaku pengampu materi Sejarah Peradaban Islam.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
                                                                                                                             
  Bumiayu, 24 Februari 2012
                                                                                                  Penyusun,


                                                                   DAFTAR ISI      

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………   i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….   ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………  iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………....            
A.    Latar Belakang……………………………………………………………………..   
B.     Tujuan Penulisan…………………………………………………………………...  
C.     Rumusan Masalah………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………
A.    Kebijakan Politik dan Ekonomi…………………………………………………..
·         Sistem Politik dan Perluasan Wilayah…………………………………….
·         Sitem Ekonomi……………………………………………………………
B.     Sistem Peradilan dan Pengembangan Peradaban…………………………………
·         Kemajuan Sistem Militer………………………………………………….
C.     Sistem Pergantian Kepala Negara dan Keruntuhan Umayyah……………………
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………
A.    Kesimpulan……………………………………………………………………
B.     Saran…………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang                 
Sejarah umat manusia adalah sejarah tentang perebutan kekuasaan, menang menjadi raja, kalah menjadi budak atau mati dimakan cacing. Pada dasarnya kerakusan menjadi penguasa adalah penyakit bagi manusia, karena untuk menjadi penguasa manusia harus saling membunuh satu sama lain, dan itu sudah dibuktikan oleh sejarah. Imperium Romawi dan Persi adalah dua imperium yang paling besar daerah jajahanya pada sekitar abad ke-5. Setelah kelahirannya Islampun ikut andil dalam dunia perpolitikan khususnya di daerah Timur Tengah. Dengan tujuan yang berbeda dari Negara Imperium yang lain, Islam mulai melakukan perluasan wilayah. Akan tetapi seirirng berjalanya waktu kelihatanya tujuan seperti itu sudah banyak diabaikan oleh para politikus dan pemimpin Islam. Karena peperangan esame orang Islam adalah pintu bagi kejatuhan suatu daulah. Daulah Umayyah bersekutu dengan tentara Syiria menyerang Ali dengan tujuan ingin merebut kekuasaan. Juga dinasti Abbasiyyah menyerang Umayyah demi kekuasaan untuk menjadi orang nomor satu yang dihormati oleh semuanya.
Pada makalah ini, penulis akan mencoba menjelaskan sekelumit perjalanan dinasti Umayyah dari mulai janin, kelahiran, dan pertumbuhan serta kematian dinasti itu. Dinasti Umayyah adalah cikal bakal suatu Dinasti yang memperkenalkan system Monarki Heridetis dalam konstalasi kepenimpinanya kepada dunia perpolitikan Islam. Sistem politik yagn menurut penulis sangat kotor, karena dalam system ini hak raja tidak dapat diganggu gugat, tidak ada kesempatan bagi orang yang tidak memiliki darah ningrat,, untuk ikut duduk di kursi kekhalifahan. Sisten penerintahn dimonopoli oleh raja dan para kroninya. Rakyat tidak boleh membuka mulut dan mati adalah satu-satunya pilihan bagi orang yang mencoba melaawan tindakan raja. Tak urung Rakyat hanya jadi budak nafsu kekuasaan sang Raja. Nepotisme menjalar ke semua lapisan pemerintahan. Sungguh pengingkaran teradap al-Qur’an mereka lakukan dengan sengan hati. Betapa tidak dapat sebagai pengingkaran? Dalam al-Qur’an terdapat ayat yang memerintahkan kepada kita untuk memusyawarahkan segala sesuatu.
Apalagi dalam hal konstalasi kepemimpinan, karena hal itu adalah hal yang sangat penting dan menyangkut kepentingan orang banyak. Tapi justru dalam hal yang sangat penting itu mereka seperti Tuhan dalam setiap pilihanya. Dan system itulah yang sampai sekarang masih dianut oleh bangsa Saudi Arabia.
Semoga makalah yang penuh kekurangan ini dapat memberikan sumbangsih bagai dunia pendidikan kita, khusunya dalam bidang sejarah dan ilmu social serta politik
                                                                                              

B.     Tujuan Penulisan
Dalam terselesaikannya makalah ini penulis bertujuan untuk mengetahui bagaimana sejarah perkembangan peradaban islam pada masa Umayyah Timur. Dan terselesaikannya makalah ini kami penulis bertujuan untuk memenuhi tugas pelajaran Sejarah Peradaban Islam.

C.     Rumusan Masalah
Adapun yang kami jelaskan rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana peradaban islam pada masa Umayyah Timur ?
2.      Bagaimana kebijakan politik dan ekonomi pada masa Umayah Timur ?
3.      Bagaimana system peradilan dan pengembangan peradaban pada masa Umayyah Timur ?
4.      Bagaimana kemajuan sistem militer pada masa Umayyah Timur ?
5.      Bagaimana system pergantian kepala Negara dan keruntuhan Umayyah Timur ?











BAB II
PEMBAHASAN

MASA UMAYYAH TIMUR
Bani Umayyah (bahasa Arab: بنو أمية, Banu Umayyah, Dinasti Umayyah) atau Kekhalifahan Umayyah, adalah kekhalifahan Islam pertama setelah masa Khulafaur Rasyidin yang memerintah dari 661 sampai 750 di Jazirah Arab dan sekitarnya; serta dari 756 sampai  di Kordoba, Spanyol sebagai Kekhalifahan Umayyah Al-Andalus. Nama dinasti ini dirujuk kepada Umayyah bin 'Abd asy-Syams, kakek buyut dari khalifah pertama Bani Umayyah, yaitu Muawiyah bin Abu Sufyan atau kadangkala disebut juga dengan Muawiyah I.
Suksesi kepemimpinan secara turun-temurun dimulai ketika muawiyah mewajibkan seluruh rakyatnya untuk menyatakan setia terhadap anaknya, Yazid muawiyah bermaksud mencontoh monarchi di Persia dan Bizantium. Dia memang tetap menggunakan istilah Khalifah, namun dia memberikan interpretasi baru dari kata-kata itu untuk mengagungkan jabatan tersebut, dia menyebutnya “Khalifah Allah” dalam pengertian “Penguasa” yang diangkat oleh Allah. Khalifah besar Bani Umayyah ini adalah :
- Muawiyah Ibn Abi Sufyan (661M-680M)                                                                   
- Abd Al-Malik Ibn Marwar (685M-705M)
- Al-Walid Ibn Abd Malik (705M-715M)
- Umar Ibn Abd Al-Aziz (717M-720M)
- Hasyim Ibn Abd Al-Malik (724M-743M)
A. Kebijakan Politik Dan Ekonomi
Sistem Politik Dan Perluasan Wilayah
Dijaman Muawiyah, Tunisia dapat ditaklukkan. Disebelah timur, Muawiyah dapat menguasai daerah Khurasan sampai kesungai Oxus dan Afganistan sampai ke Kabul. Angkatan lautnya melakukan serangan-serangan ke Ibu Kota Bizantium, Konstantinopel. Ekspansi ke timur yang dilakukan Muawiyah kemudian dilanjutkan oleh Khalifah Abd Al-Malik, dia menyeberangi sungai Oxus dan dapat berhasil menundukkan Baikh, Bukhara, Khawarizm, Ferghana dan Samarkand. Mayoritas penduduk dikawasan ini kaum Paganis. Pasukan islam menyerang wilayah Asia Tengah pada tahun 41H / 661M. pada tahun 43H / 663M mereka mampu menaklukkan Salistan dan menaklukkan sebagian wilayah Thakaristan pada tahun 45H / 665M. Mereka sampai kewilayah Quhistan pada tahun 44H / 664M. Abdullah Bin Ziyad tiba dipegunungan Bukhari. Pada tahun 44H / 664M para tentaranya datang ke India dan dapat menguasai Balukhistan,Sind, dan daerah Punjab sampai ke Maitan.
Ekspansi kebarat secara besar-besaran dilanjutkan dijaman Al-Walid Ibn Abd Abdul Malik (705M-714M). Masa pemerintahan Walid adalah masa ketentraman, kemakmuran dan ketertiban. Umat islam merasa hidup bahagia, tidak ada pemberontakan dimasa pemerintahanya. Dia memulai kekuasaannya dengan membangun Masjid Jami’ di Damaskus. Masjid Jami’ ini dibangun dengan sebuah arsitektur yang indah, dia juga membangun Kubbatu Sharkah dan memperluas masjid Nabawi, disamping itu juga melakukan pembangunan fisik dalam skala besar.
Pada masa pemerintahannya terjadi penaklukan yang demikian luas, penaklukan ini dimulai dari Afrika utara menuju wilayah barat daya, benua eropa yaitu pada tahun 711M. Setelah Al Jazair dan Maroko dapat ditaklukkan, Tariq Bin Ziyad pemimpin pasukan islam dengan pasukannya menyebrangi selat yang memisahkan antara Maroko dengan Benua Eropa dan mendarat disuatu tempat yang sekarang dikenal nama Bibraltar (Jabal Tariq). Tentara Spanyol dapat dikalahkan, dengan demikian Spanyol menjadi sasaran ekspansi.
Selanjutnya Ibu Kota Spanyol Kordova dengan cepatnya dapat dikuasai, menyusul setelah itu kota-kota lain seperti Sevi’e, Elvira, dan Toledo yang dijadikan ibu kota Spanyol yang baru setelah jatuhnya Kordova. Pasukan islam memperoleh dukungan dari rakyat setempat yang sejak lama menderita akibat kekejaman penguasa. Pada masa inilah pemerintah islam mencapai wilayah yang demikian luas dalam rentang sejarahnya, dia wafat pada tahun 96H / 714M dan memerintah selama 10 tahun.
Dijaman Umar Ibn Ab Al-Aziz masa pemerintahannya diwarnai dengan banyak Reformasi dan perbaikan. Dia banyak menghidupkan dan memperbaiki tanah-tanah yang tidak produktif, menggali sumur-sumur baru dan membangun masjid-masjid. Dia mendistribusikan sedekah dan zakat dengan cara yang benar hingga kemiskinan tidak ada lagi dijamannya. Dimasa pemerintahannya tidak ada lagi orang yang berhak menerima zakat ataupun sedekah. Berkat ketaqwa’an dan kesalehannya, dia dianggap sebagai salah seorang Khulafaur Rasyidin. Penaklukan dimasa pemerintahannya pasukan islam melakukan penyerangan ke Prancis dengan melewati pegunungan Baranese mereka sampai ke wilayah Septomania dan Profanes, lalu melakukan pengepungan Toulan sebuah wilayah di Prancis. Namun kaum muslimin tidak berhasil mencapai kemenangan yang berarti di Prancis. sangat sedikit terjadi perang dimasa pemerintahan Umar. Dakwah islam marak dengan menggunakan nasehat yang penuh hikmah sehingga banyak orang masuk islam, masa pemerintahan Umar Bin Abd Aziz terhitung pendek.
Dijaman Hasyim Ibn Abd Al-Malik (724-743M) pemerintahannya dikenal dengan adanya perbaikan-perbaikan dan menjadikan tanah-tanah produktif. Dia membangun kota Rasyafah dan membereskan tata administrasi. Hasyim dikenal sangat jeli dalam berbagai perkara dan pertumpahan darah. Namun dia dikenal sangat kikir dan pelit. Penaklukan dimasa pemerintahannya yang dipimpin oleh Abdur Rahman Al-Ghafiqi. Ia mulai dengan menyerang Bordeau, Poitiers, dari sana ia mencoba menyerang Tours. Namun dalam peperangan yang terjadi diluar kota Tours, Al-Ghafiqi terbunuh, dan tentaranya mundur kembali ke Prancis pada tahun 114H / 732M. peristiwa penyerangan ini merupakan peristiwa yang sangat membahayakan Eropa.
Dengan keberhasilan ekspansi ke beberapa daerah, baik ditimur maupun barat. Wilayah kekuasaan islam masa Bani Umayyah ini betul-betul sangat luas. Daerah-daerah itu meliputi Spanyol, Afrika utara, Syiria, Palestina, Jazirah Arab, Irak, sebagian Asia kecil, Persia, Afganistan, daerah yang sekarang disebut Pakistan Purkmenia, Ulbek, dan Kilgis di Asia Tengah.
Khususnya dibidang Tashri, kemajuan yang diperoleh sedikit sekali, sebab kurangnya dukungan serta bantuan pemerintah (kerajaan) waktu itu. Baru setelah masa khalifah Umar Bin Abd Al-Aziz kemajuan dibidang Tashri mulai meningkat, beliau berusaha mempertahankan perkembangan hadits yang hampir mengecewakan, karena para penghafal hadits sudah meninggal sehingga Umar Bin Abd Al-Aziz berusaha untuk membukukan Hadits.
Meskipun keberhasilan banyak dicapai dinasti ini, namun tidak berarti bahwa politik dalam negeri dapat dianggap stabil. Muawiyah tidak mentaati isi perjanjiannya dengan Hasan Ibn Ali ketika dia naik tahta yang menyebutkan bahwa persoalan pergantian pemimpin setelah Muawiyah diserahkan kepada pemilihan umat islam. Deklarasi pengangkatan anaknya Yazid sebagai putra mahkota menyebabkan munculnya gerakan-gerakan oposisi dikalangan rakyat yang mengakibatkan terjadinya perang saudara beberapa kali dan berkelanjutan.
Sistem Ekonomi                                                                                                        
Bidang-bidang ekonomi yang terdapat pada jaman Bani Umayyah terbukti berjaya membawa kemajuan kepada rakyatnya yaitu:
- Dalam bidang pertanian Umayyah telah memberi tumpuan terhadap pembangunan sector pertanian, beliau telah memperkenalkan system pengairan bagi tujuan meningkatkan hasil pertanian.
- Dalam bidang industri pembuatan khususnya kraftangan telah menjadi nadi pertumbuhan ekonomi bagi Umayyah.
B. Sistem Peradilan Dan Pengembangan Peradaban
Meskipun sering kali terjadi pergolakan dan pergumulan politik pada masa pemerintahan Daulah Bani Umayyah, namun terdapat juga usaha positif yang dilakukan daulah ini untuk kesejahteraan rakyatnya.
Diantara usaha positif yang dilakukan oleh para khilafah daulah Bani Umayyah dalam mensejahterakan rakyatnya ialah dengan memperbaiki seluruh system pemerintahan dan menata administrasi, antara lain organisasi keuangan. Organisasi ini bertugas mengurusi masalah keuangan negara yang dipergunakan untuk:
- Gaji pegawai dan tentara serta gaya tata usaha Negara.
- Pembangunan pertanian, termasuk irigasi.
- Biaya orang-orang hukuman dan tawanan perang
- Perlengkapan perang
Disamping usaha tersebut daulah Bani Umayyah memberikan hak dan perlindungan kepada warga negara yang berada dibawah pengawasan dan kekuasaannya. Masyarakat mempunyai hak untuk mendapatkan perlindungan hukum dan kesewenangan. Oleh karena itu, Daulah ini membentuk lembaga kehakiman. Lembaga kehakiman ini dikepalai oleh seorang ketua Hakim (Qathil Qudhah). Seorang hakim (Qadli) memutuskan perkara dengan ijtihadnya. Para hakim menggali hukum berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah Nabi. Disamping itu kehakiman ini belum terpengaruh atau dipengaruhi politik, sehingga para hakim dengan kekuasaan penuh berhak memutuskan suatu perkara tanpa mendapat tekanan atau pengaruh suatu golongan politik tertentu.
Disamping itu, kekuasaan islam pada masa Bani Umayyah juga banyak berjasa dalam pengembangan peradaban seperti pembangunan di berbagai bidang, seperti:
- Muawiyah mendirikan Dinas pos dan tempat-tempat tertentu dengan menyediakan kuda dengan peralatannya disepanjang jalan. Dia juga berusaha menertibkan angkatan bersenjata.
- Lambang kerajaan sebelumnya Al-Khulafaur Rasyidin, tidak pernah membuat lambang Negara baru pada masa Umayyah, menetapkan bendera merah sebagai lambang negaranya. Lambang itu menjadi ciri khas kerajaan Umayyah.
- Arsitektur semacam seni yang permanent pada tahun 691H, Khalifah Abd Al-Malik membangun sebuah kubah yang megah dengan arsitektur barat yang dikenal dengan “The Dame Of The Rock” (Gubah As-Sakharah).
- Pembuatan mata uang dijaman khalifah Abd Al Malik yang kemudian diedarkan keseluruh penjuru negeri islam.
- Pembuatan panti Asuhan untuk anak-anak yatim, panti jompo, juga tempat-tempat untuk orang-orang yang infalid, segala fasilitas disediakan oleh Umayyah.
- Pengembangan angkatan laut muawiyah yang terkenal sejak masa Uthman sebagai Amir Al-Bahri, tentu akan mengembangkan idenya dimasa dia berkuasa, sehingga kapal perang waktu itu berjumlah 1700 buah.
Pada masa Umayyah, (Khalifah Abd Al-Malik) juga berhasil melakukan pembenahan-pembenahan administrasi pemerintahan dan memberlakukan bahasa arab sebagai bahasa resmi administrasi pemerintahan Islam.
Kemajuan Sistem Militer
Salah satu kemajuan yang paling menonjol pada masa pemerintahan dinasti Bani Umayyah adalah kemajuan dalam system militer. Selama peperangan melawan kakuatan musuh, pasukan arab banyak mengambil pelajaran dari cara-cara teknik bertempur kemudian mereka memadukannya dengan system dan teknik pertahanan yang selama itu mereka miliki, dengan perpaduan system pertahanan ini akhirnya kekuatan pertahanan dan militer Dinasti Bani Umayyah mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat baik dengan kemajuan-kemajuan dalam system ini akhirnya para penguasa dinasti Bani Umayyah mampu melebarkan sayap kekuasaannya hingga ke Eropa.
Secara garis besar formasi kekuatan tentara Bani Umayyah terdiri dari pasukan berkuda, pasukan pejalan kaki dan angkatan laut.

C. Sistem Pergantian Kepala Negara Dan Keruntuhan Umayyah
Ada beberapa faktor yang menyebabkan dinasti Bani Umayyah lemah dan membawanya kepada kehancuran. Faktor-faktor itu antara lain adalah:
1. Sistem pergantian khalifah melalui garis keturunan adalah sesuatu yang baru (bid’ah) bagi tradisi Islam yang lebih menekankan aspek senioritas. Pengaturannya tidak jelas. Ketidak jelasan sistem pergantian khalifah ini menyebabkan terjadinya persaingan yang tidak sehat di kalangan anggota keluarga istana.
2. Latar belakang terbentuknya dinasti Bani Umayyah tidak bisa dipisahkan dari konflik-konflik politik yang terjadi di masa Ali. Sisa-sisa Syi'ah (para pengikut Abdullah bin Saba’ al-Yahudi) dan Khawarij terus menjadi gerakan oposisi, baik secara terbuka seperti di masa awal dan akhir maupun secara tersembunyi seperti di masa pertengahan kekuasaan Bani Umayyah. Penumpasan terhadap gerakan-gerakan ini banyak menyedot kekuatan pemerintah.
3. Pada masa kekuasaan Bani Umayyah, pertentangan etnis antara suku Arabia Utara (Bani Qays) dan Arabia Selatan (Bani Kalb) yang sudah ada sejak zaman sebelum Islam, makin meruncing. Perselisihan ini mengakibatkan para penguasa Bani Umayyah mendapat kesulitan untuk menggalang persatuan dan kesatuan. Disamping itu, sebagian besar golongan mawali (non Arab), terutama di Irak dan wilayah bagian timur lainnya, merasa tidak puas karena status mawali itu menggambarkan suatu inferioritas, ditambah dengan keangkuhan bangsa Arab yang diperlihatkan pada masa Bani Umayyah.
4. Lemahnya pemerintahan daulat Bani Umayyah juga disebabkan oleh sikap hidup mewah di lingkungan istana sehingga anak-anak khalifah tidak sanggup memikul beban berat kenegaraan tatkala mereka mewarisi kekuasaan. Disamping itu, para Ulama banyak yang kecewa karena perhatian penguasa terhadap perkembangan agama sangat kurang.
5. Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan dinasti Bani Umayyah adalah munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan al-Abbas ibn Abd al-Muthalib. Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Bani Hasyim dan kaum mawali yang merasa dikelas duakan oleh pemerintahan Bani Umayyah.








BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Dinasti  Umayyah adalah dinasti yang system pemerintahanya mengadopsi system pemerintahan asing. Dari uraian makalah diatas kiranya dapat disimpulkan beberapa macam kesimpulan:
 Umaayyah adalah daulah yang pertama kali memperkenalkan system administrasi barat dalam dunia pemerintahan Islam.
-  Umayyah adalah daulah yang pertama kali memperkenalkan monarki Heridetis yang sebenarnya tidak dikenal dalam Islam , baik dalam al-Qur’an maupun Hadis
-  Umayyah adalah pemerintahan yang menggunakan peperangan dalam merebut kekuasaan dari orang lain.
Sisi lain dari kebrurukan system pemerintahan monarki heridetis adalah system pemerintahan itu tidak menimbulkan banyak korban meninggal dalam setiap pergantian khlaifah. Seperti pada masa Ali dan Muawiyah.
Akhirnya kitalah yang harus bercermin dari pemerintahan yang tinggal menjadi sejarah tersebut, karena memang kegunaan dari mempelajari sejarah adalah sebagai cerminan bagi perjalan kita bagi masa lalu. Meminjam kata-kata Pramoedya Ananta Toer “Kita harus sudah adil sejak dalam pikiran”. Kita harus adil karena kita semua pasti menjadi pemimpin walau bagi diri sendiri, dan syarat utama bagi pemimpin adalah adil, karena keadilanlah yang akan membawa kita pada kemakmuran dan kesejahteraan.





B.     Saran

Makalah ini kami akui masih banyak banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
















DAFTAR PUSTAKA

     
Ibrahim, Hassan, Sejarah dan Kebudayaan Islam, terj. Jahdan Ibnu Human (Yogyakarta: Kota Kembang, 1989)

Sodiqin, Ali. Fathurrahman, Dudung, dkk., Sejarah Peradaban Islam (dari masa klasik hingga masa Modern),cet Ke-II(Yogyakarta: LESFI, 2004 )

Syalaby, Ahmad, Sejarah dan Kebudayaan Islam, I, terj. Muhtar Yahya (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1983)

Yatim, Badri, Dr., MA, Sejarah Peradaban Islam (Dirasah Islamiyyah II), (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993 )
                                                                                         
HODGOSON,Marshall G.S. THE VENTURE OF ISLAM, Iman dan Sejarah dalam Peradaban Dunia;Jilid Pertama:Masa Klasik Islam;Buku Pertama;Lahirnya Sebuah Tatanan Baru.Jakarta:PARAMADINA,1999.ISBN 979-8321-32-4

Sejarah Banni Umayah Timur, Muhammad Syu’ub, Penerbit PT. Bulan Bintang

Britannica Encyclopedia, Battle of Karbola

Spistai.blogspot.com/2009/03/sejarah-islam-masa-bani-umayah.html



1 komentar:

 

herlysusantii*aseekaseek © 2012 | Designed by Tagamet for warts

Thanks to: No Deposit Casino Bonus, Spielautomaten and Bajar de peso