MAKALAH SEJARAH PERADABAN ISLAM
“ Peradaban Islam Pada Masa Umayah
Timur ”
Dosen Pengampu :
Akhmad Humaedi S. PdI, M. SI
Penyusun :
1.
Herly Susanti
2.
Hani Yusofa
3.
Ida Siti Arofah
4.
Nurlaela
5.
Nunik Hidayati
6.
Sulhan Ma’romi
Semester : 2
Kelas : A
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM ( STAI ) BREBES
TAHUN AKADEMIK
2011-2012
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, inayah,
taufik, dan ilham-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga maklah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Makalah ini disusun dalam rangka untuk melaksanakan tugas dari dosen kami Bapak
Akhmad Humaedi, S.PdI, M.SI selaku
pengampu materi Sejarah Peradaban Islam.
Harapan
kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah
ini kami akui masih banyak banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh karena itu harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Bumiayu, 24 Februari
2012
Penyusun,
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………
i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………....
A.
Latar Belakang……………………………………………………………………..
B.
Tujuan
Penulisan…………………………………………………………………...
C.
Rumusan Masalah………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………
A.
Kebijakan Politik dan
Ekonomi…………………………………………………..
·
Sistem Politik dan Perluasan
Wilayah…………………………………….
·
Sitem Ekonomi……………………………………………………………
B.
Sistem Peradilan dan Pengembangan Peradaban…………………………………
·
Kemajuan Sistem
Militer………………………………………………….
C.
Sistem Pergantian Kepala Negara dan
Keruntuhan Umayyah……………………
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………
A.
Kesimpulan……………………………………………………………………
B.
Saran…………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sejarah umat manusia adalah sejarah tentang perebutan kekuasaan, menang menjadi raja, kalah menjadi budak atau mati dimakan cacing. Pada dasarnya kerakusan menjadi penguasa adalah penyakit bagi manusia, karena untuk menjadi penguasa manusia harus saling membunuh satu sama lain, dan itu sudah dibuktikan oleh sejarah. Imperium Romawi dan Persi adalah dua imperium yang paling besar daerah jajahanya pada sekitar abad ke-5. Setelah kelahirannya Islampun ikut andil dalam dunia perpolitikan khususnya di daerah Timur Tengah. Dengan tujuan yang berbeda dari Negara Imperium yang lain, Islam mulai melakukan perluasan wilayah. Akan tetapi seirirng berjalanya waktu kelihatanya tujuan seperti itu sudah banyak diabaikan oleh para politikus dan pemimpin Islam. Karena peperangan esame orang Islam adalah pintu bagi kejatuhan suatu daulah. Daulah Umayyah bersekutu dengan tentara Syiria menyerang Ali dengan tujuan ingin merebut kekuasaan. Juga dinasti Abbasiyyah menyerang Umayyah demi kekuasaan untuk menjadi orang nomor satu yang dihormati oleh semuanya.
Pada makalah ini, penulis akan mencoba menjelaskan sekelumit perjalanan dinasti Umayyah dari mulai janin, kelahiran, dan pertumbuhan serta kematian dinasti itu. Dinasti Umayyah adalah cikal bakal suatu Dinasti yang memperkenalkan system Monarki Heridetis dalam konstalasi kepenimpinanya kepada dunia perpolitikan Islam. Sistem politik yagn menurut penulis sangat kotor, karena dalam system ini hak raja tidak dapat diganggu gugat, tidak ada kesempatan bagi orang yang tidak memiliki darah ningrat,, untuk ikut duduk di kursi kekhalifahan. Sisten penerintahn dimonopoli oleh raja dan para kroninya. Rakyat tidak boleh membuka mulut dan mati adalah satu-satunya pilihan bagi orang yang mencoba melaawan tindakan raja. Tak urung Rakyat hanya jadi budak nafsu kekuasaan sang Raja. Nepotisme menjalar ke semua lapisan pemerintahan. Sungguh pengingkaran teradap al-Qur’an mereka lakukan dengan sengan hati. Betapa tidak dapat sebagai pengingkaran? Dalam al-Qur’an terdapat ayat yang memerintahkan kepada kita untuk memusyawarahkan segala sesuatu.
Apalagi dalam hal konstalasi kepemimpinan, karena hal itu adalah hal yang sangat penting dan menyangkut kepentingan orang banyak. Tapi justru dalam hal yang sangat penting itu mereka seperti Tuhan dalam setiap pilihanya. Dan system itulah yang sampai sekarang masih dianut oleh bangsa Saudi Arabia.
Semoga makalah yang penuh kekurangan ini dapat memberikan sumbangsih bagai dunia pendidikan kita, khusunya dalam bidang sejarah dan ilmu social serta politik
Sejarah umat manusia adalah sejarah tentang perebutan kekuasaan, menang menjadi raja, kalah menjadi budak atau mati dimakan cacing. Pada dasarnya kerakusan menjadi penguasa adalah penyakit bagi manusia, karena untuk menjadi penguasa manusia harus saling membunuh satu sama lain, dan itu sudah dibuktikan oleh sejarah. Imperium Romawi dan Persi adalah dua imperium yang paling besar daerah jajahanya pada sekitar abad ke-5. Setelah kelahirannya Islampun ikut andil dalam dunia perpolitikan khususnya di daerah Timur Tengah. Dengan tujuan yang berbeda dari Negara Imperium yang lain, Islam mulai melakukan perluasan wilayah. Akan tetapi seirirng berjalanya waktu kelihatanya tujuan seperti itu sudah banyak diabaikan oleh para politikus dan pemimpin Islam. Karena peperangan esame orang Islam adalah pintu bagi kejatuhan suatu daulah. Daulah Umayyah bersekutu dengan tentara Syiria menyerang Ali dengan tujuan ingin merebut kekuasaan. Juga dinasti Abbasiyyah menyerang Umayyah demi kekuasaan untuk menjadi orang nomor satu yang dihormati oleh semuanya.
Pada makalah ini, penulis akan mencoba menjelaskan sekelumit perjalanan dinasti Umayyah dari mulai janin, kelahiran, dan pertumbuhan serta kematian dinasti itu. Dinasti Umayyah adalah cikal bakal suatu Dinasti yang memperkenalkan system Monarki Heridetis dalam konstalasi kepenimpinanya kepada dunia perpolitikan Islam. Sistem politik yagn menurut penulis sangat kotor, karena dalam system ini hak raja tidak dapat diganggu gugat, tidak ada kesempatan bagi orang yang tidak memiliki darah ningrat,, untuk ikut duduk di kursi kekhalifahan. Sisten penerintahn dimonopoli oleh raja dan para kroninya. Rakyat tidak boleh membuka mulut dan mati adalah satu-satunya pilihan bagi orang yang mencoba melaawan tindakan raja. Tak urung Rakyat hanya jadi budak nafsu kekuasaan sang Raja. Nepotisme menjalar ke semua lapisan pemerintahan. Sungguh pengingkaran teradap al-Qur’an mereka lakukan dengan sengan hati. Betapa tidak dapat sebagai pengingkaran? Dalam al-Qur’an terdapat ayat yang memerintahkan kepada kita untuk memusyawarahkan segala sesuatu.
Apalagi dalam hal konstalasi kepemimpinan, karena hal itu adalah hal yang sangat penting dan menyangkut kepentingan orang banyak. Tapi justru dalam hal yang sangat penting itu mereka seperti Tuhan dalam setiap pilihanya. Dan system itulah yang sampai sekarang masih dianut oleh bangsa Saudi Arabia.
Semoga makalah yang penuh kekurangan ini dapat memberikan sumbangsih bagai dunia pendidikan kita, khusunya dalam bidang sejarah dan ilmu social serta politik
B.
Tujuan Penulisan
Dalam terselesaikannya makalah ini
penulis bertujuan untuk mengetahui bagaimana sejarah perkembangan peradaban
islam pada masa Umayyah Timur. Dan terselesaikannya makalah ini kami penulis
bertujuan untuk memenuhi tugas pelajaran Sejarah Peradaban Islam.
C.
Rumusan Masalah
Adapun yang kami
jelaskan rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana peradaban islam pada masa
Umayyah Timur ?
2.
Bagaimana kebijakan politik dan
ekonomi pada masa Umayah Timur ?
3.
Bagaimana system peradilan dan
pengembangan peradaban pada masa Umayyah Timur ?
4.
Bagaimana kemajuan sistem militer pada
masa Umayyah Timur ?
5.
Bagaimana system pergantian kepala
Negara dan keruntuhan Umayyah Timur ?
BAB II
PEMBAHASAN
MASA UMAYYAH TIMUR
Bani Umayyah (bahasa
Arab: بنو
أمية, Banu Umayyah, Dinasti Umayyah) atau Kekhalifahan Umayyah, adalah kekhalifahan Islam
pertama setelah masa Khulafaur
Rasyidin yang memerintah dari 661
sampai 750
di Jazirah Arab
dan sekitarnya; serta dari 756
sampai di Kordoba,
Spanyol
sebagai Kekhalifahan Umayyah Al-Andalus.
Nama dinasti ini dirujuk kepada Umayyah bin 'Abd asy-Syams,
kakek buyut dari khalifah pertama Bani Umayyah, yaitu Muawiyah bin Abu Sufyan
atau kadangkala disebut juga dengan Muawiyah I.
Suksesi kepemimpinan
secara turun-temurun dimulai ketika muawiyah mewajibkan seluruh rakyatnya untuk
menyatakan setia terhadap anaknya, Yazid muawiyah bermaksud mencontoh monarchi
di Persia dan Bizantium. Dia memang tetap menggunakan istilah Khalifah, namun
dia memberikan interpretasi baru dari kata-kata itu untuk mengagungkan jabatan
tersebut, dia menyebutnya “Khalifah Allah” dalam pengertian “Penguasa” yang
diangkat oleh Allah. Khalifah besar Bani Umayyah ini adalah :
- Muawiyah Ibn Abi
Sufyan (661M-680M)
- Abd Al-Malik Ibn
Marwar (685M-705M)
- Al-Walid Ibn Abd Malik
(705M-715M)
- Umar Ibn Abd Al-Aziz
(717M-720M)
- Hasyim Ibn Abd
Al-Malik (724M-743M)
A. Kebijakan Politik Dan Ekonomi
Sistem Politik Dan Perluasan Wilayah
Dijaman
Muawiyah, Tunisia dapat ditaklukkan. Disebelah timur, Muawiyah dapat menguasai
daerah Khurasan sampai kesungai Oxus dan Afganistan sampai ke Kabul. Angkatan
lautnya melakukan serangan-serangan ke Ibu Kota Bizantium, Konstantinopel.
Ekspansi ke timur yang dilakukan Muawiyah kemudian dilanjutkan oleh Khalifah
Abd Al-Malik, dia menyeberangi sungai Oxus dan dapat berhasil menundukkan
Baikh, Bukhara, Khawarizm, Ferghana dan Samarkand. Mayoritas penduduk dikawasan
ini kaum Paganis. Pasukan islam menyerang wilayah Asia Tengah pada tahun 41H /
661M. pada tahun 43H / 663M mereka mampu menaklukkan Salistan dan menaklukkan
sebagian wilayah Thakaristan pada tahun 45H / 665M. Mereka sampai kewilayah
Quhistan pada tahun 44H / 664M. Abdullah Bin Ziyad tiba dipegunungan Bukhari.
Pada tahun 44H / 664M para tentaranya datang ke India dan dapat menguasai
Balukhistan,Sind, dan daerah Punjab sampai ke Maitan.
Ekspansi
kebarat secara besar-besaran dilanjutkan dijaman Al-Walid Ibn Abd Abdul Malik
(705M-714M). Masa pemerintahan Walid adalah masa ketentraman, kemakmuran dan ketertiban. Umat islam merasa hidup
bahagia, tidak ada pemberontakan dimasa pemerintahanya. Dia memulai
kekuasaannya dengan membangun Masjid
Jami’ di Damaskus. Masjid Jami’ ini dibangun dengan sebuah arsitektur
yang indah, dia juga membangun Kubbatu Sharkah dan memperluas masjid Nabawi,
disamping itu juga melakukan pembangunan fisik dalam skala besar.
Pada
masa pemerintahannya terjadi penaklukan yang demikian luas, penaklukan ini
dimulai dari Afrika utara menuju wilayah barat daya, benua eropa yaitu pada
tahun 711M. Setelah Al Jazair dan Maroko dapat ditaklukkan, Tariq Bin Ziyad
pemimpin pasukan islam dengan pasukannya menyebrangi selat yang memisahkan
antara Maroko dengan Benua Eropa dan mendarat disuatu tempat yang sekarang
dikenal nama Bibraltar (Jabal Tariq). Tentara Spanyol dapat dikalahkan, dengan
demikian Spanyol menjadi sasaran ekspansi.
Selanjutnya
Ibu Kota Spanyol Kordova dengan cepatnya dapat dikuasai, menyusul setelah itu
kota-kota lain seperti Sevi’e, Elvira, dan Toledo yang dijadikan ibu kota
Spanyol yang baru setelah jatuhnya Kordova. Pasukan islam memperoleh dukungan
dari rakyat setempat yang sejak lama menderita akibat kekejaman penguasa. Pada
masa inilah pemerintah islam mencapai wilayah yang demikian luas dalam rentang
sejarahnya, dia wafat pada tahun 96H / 714M dan memerintah selama 10 tahun.
Dijaman
Umar Ibn Ab Al-Aziz masa pemerintahannya diwarnai dengan banyak Reformasi dan
perbaikan. Dia banyak menghidupkan dan memperbaiki tanah-tanah yang tidak
produktif, menggali sumur-sumur baru dan membangun masjid-masjid. Dia
mendistribusikan sedekah dan zakat dengan cara yang benar hingga kemiskinan
tidak ada lagi dijamannya. Dimasa pemerintahannya tidak ada lagi orang yang
berhak menerima zakat ataupun sedekah. Berkat ketaqwa’an dan kesalehannya, dia
dianggap sebagai salah seorang Khulafaur Rasyidin. Penaklukan dimasa
pemerintahannya pasukan islam melakukan penyerangan ke Prancis dengan melewati
pegunungan Baranese mereka sampai ke wilayah Septomania dan Profanes, lalu
melakukan pengepungan Toulan sebuah wilayah di Prancis. Namun kaum muslimin
tidak berhasil mencapai kemenangan yang berarti di Prancis. sangat sedikit
terjadi perang dimasa pemerintahan Umar. Dakwah islam marak dengan menggunakan
nasehat yang penuh hikmah sehingga banyak orang masuk islam, masa pemerintahan
Umar Bin Abd Aziz terhitung pendek.
Dijaman
Hasyim Ibn Abd Al-Malik (724-743M) pemerintahannya dikenal dengan adanya
perbaikan-perbaikan dan menjadikan tanah-tanah produktif. Dia membangun kota
Rasyafah dan membereskan tata administrasi. Hasyim dikenal sangat jeli dalam
berbagai perkara dan pertumpahan darah. Namun dia dikenal sangat kikir dan
pelit. Penaklukan dimasa pemerintahannya yang dipimpin oleh Abdur Rahman
Al-Ghafiqi. Ia mulai dengan menyerang Bordeau, Poitiers, dari sana ia mencoba
menyerang Tours. Namun dalam peperangan yang terjadi diluar kota Tours,
Al-Ghafiqi terbunuh, dan tentaranya mundur kembali ke Prancis pada tahun 114H /
732M. peristiwa penyerangan ini merupakan peristiwa yang sangat membahayakan
Eropa.
Dengan
keberhasilan ekspansi ke beberapa daerah, baik ditimur maupun barat. Wilayah
kekuasaan islam masa Bani Umayyah ini betul-betul sangat luas. Daerah-daerah itu
meliputi Spanyol, Afrika utara, Syiria, Palestina, Jazirah Arab, Irak, sebagian
Asia kecil, Persia, Afganistan, daerah yang sekarang disebut Pakistan
Purkmenia, Ulbek, dan Kilgis di Asia Tengah.
Khususnya dibidang Tashri, kemajuan yang
diperoleh sedikit sekali, sebab kurangnya dukungan serta bantuan pemerintah
(kerajaan) waktu itu. Baru setelah masa khalifah Umar Bin Abd Al-Aziz kemajuan
dibidang Tashri mulai meningkat, beliau berusaha mempertahankan perkembangan
hadits yang hampir mengecewakan, karena para penghafal hadits sudah meninggal
sehingga Umar Bin Abd Al-Aziz berusaha untuk membukukan Hadits.
Meskipun keberhasilan banyak dicapai dinasti
ini, namun tidak berarti bahwa politik dalam negeri dapat dianggap stabil.
Muawiyah tidak mentaati isi perjanjiannya dengan Hasan Ibn Ali ketika dia naik
tahta yang menyebutkan bahwa persoalan pergantian pemimpin setelah Muawiyah
diserahkan kepada pemilihan umat islam. Deklarasi pengangkatan anaknya Yazid
sebagai putra mahkota menyebabkan munculnya gerakan-gerakan oposisi dikalangan
rakyat yang mengakibatkan terjadinya perang saudara beberapa kali dan
berkelanjutan.
Sistem Ekonomi
Bidang-bidang ekonomi yang terdapat pada jaman
Bani Umayyah terbukti berjaya membawa kemajuan kepada rakyatnya yaitu:
- Dalam bidang pertanian
Umayyah telah memberi tumpuan terhadap pembangunan sector pertanian, beliau
telah memperkenalkan system pengairan bagi tujuan meningkatkan hasil pertanian.
- Dalam bidang industri
pembuatan khususnya kraftangan telah menjadi nadi pertumbuhan ekonomi bagi
Umayyah.
B. Sistem Peradilan Dan Pengembangan Peradaban
Meskipun sering kali terjadi pergolakan dan
pergumulan politik pada masa pemerintahan Daulah Bani Umayyah, namun terdapat
juga usaha positif yang dilakukan daulah ini untuk kesejahteraan rakyatnya.
Diantara usaha positif yang dilakukan oleh
para khilafah daulah Bani Umayyah dalam mensejahterakan rakyatnya ialah dengan
memperbaiki seluruh system pemerintahan dan menata administrasi, antara lain
organisasi keuangan. Organisasi ini bertugas mengurusi masalah keuangan negara
yang dipergunakan untuk:
- Gaji
pegawai dan tentara serta gaya tata usaha Negara.
- Pembangunan pertanian,
termasuk irigasi.
- Biaya orang-orang
hukuman dan tawanan perang
- Perlengkapan perang
Disamping usaha tersebut daulah Bani Umayyah
memberikan hak dan perlindungan kepada warga negara yang berada dibawah
pengawasan dan kekuasaannya. Masyarakat mempunyai hak untuk mendapatkan
perlindungan hukum dan kesewenangan. Oleh karena itu, Daulah ini membentuk
lembaga kehakiman. Lembaga kehakiman ini dikepalai oleh seorang ketua Hakim (Qathil
Qudhah). Seorang hakim (Qadli) memutuskan perkara dengan ijtihadnya. Para hakim
menggali hukum berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah Nabi. Disamping itu kehakiman
ini belum terpengaruh atau dipengaruhi politik, sehingga para hakim dengan
kekuasaan penuh berhak memutuskan suatu perkara tanpa mendapat tekanan atau
pengaruh suatu golongan politik tertentu.
Disamping itu, kekuasaan islam pada masa Bani Umayyah juga
banyak berjasa dalam pengembangan peradaban seperti pembangunan di berbagai
bidang, seperti:
- Muawiyah mendirikan
Dinas pos dan tempat-tempat tertentu dengan menyediakan kuda dengan
peralatannya disepanjang jalan. Dia juga berusaha menertibkan angkatan
bersenjata.
- Lambang kerajaan
sebelumnya Al-Khulafaur Rasyidin, tidak pernah membuat lambang Negara baru pada
masa Umayyah, menetapkan bendera merah sebagai lambang negaranya. Lambang itu
menjadi ciri khas kerajaan Umayyah.
- Arsitektur semacam
seni yang permanent pada tahun 691H, Khalifah Abd Al-Malik membangun sebuah
kubah yang megah dengan arsitektur barat yang dikenal dengan “The Dame Of The
Rock” (Gubah As-Sakharah).
- Pembuatan mata uang
dijaman khalifah Abd Al Malik yang kemudian diedarkan keseluruh penjuru negeri
islam.
- Pembuatan panti Asuhan
untuk anak-anak yatim, panti jompo, juga tempat-tempat untuk orang-orang yang
infalid, segala fasilitas disediakan oleh Umayyah.
- Pengembangan angkatan
laut muawiyah yang terkenal sejak masa Uthman sebagai Amir Al-Bahri, tentu akan
mengembangkan idenya dimasa dia berkuasa, sehingga kapal perang waktu itu
berjumlah 1700 buah.
Pada masa Umayyah, (Khalifah Abd Al-Malik)
juga berhasil melakukan pembenahan-pembenahan administrasi pemerintahan dan
memberlakukan bahasa arab sebagai bahasa resmi administrasi pemerintahan Islam.
Kemajuan Sistem Militer
Salah satu kemajuan yang paling menonjol pada
masa pemerintahan dinasti Bani Umayyah adalah kemajuan dalam system militer.
Selama peperangan melawan kakuatan musuh, pasukan arab banyak mengambil
pelajaran dari cara-cara teknik bertempur kemudian mereka memadukannya dengan
system dan teknik pertahanan yang selama itu mereka miliki, dengan perpaduan
system pertahanan ini akhirnya kekuatan pertahanan dan militer Dinasti Bani
Umayyah mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat baik dengan
kemajuan-kemajuan dalam system ini akhirnya para penguasa dinasti Bani Umayyah
mampu melebarkan sayap kekuasaannya hingga ke Eropa.
Secara
garis besar formasi kekuatan tentara Bani Umayyah terdiri dari pasukan berkuda,
pasukan pejalan kaki dan angkatan laut.
C. Sistem Pergantian Kepala Negara Dan
Keruntuhan Umayyah
Ada
beberapa faktor yang menyebabkan dinasti Bani Umayyah lemah dan membawanya
kepada kehancuran. Faktor-faktor itu antara lain adalah:
1. Sistem pergantian khalifah melalui garis
keturunan adalah sesuatu yang baru (bid’ah) bagi tradisi Islam yang lebih
menekankan aspek senioritas. Pengaturannya tidak jelas. Ketidak jelasan sistem
pergantian khalifah ini menyebabkan terjadinya persaingan yang tidak sehat di
kalangan anggota keluarga istana.
2. Latar belakang terbentuknya dinasti Bani
Umayyah tidak bisa dipisahkan dari konflik-konflik politik yang terjadi di masa
Ali. Sisa-sisa Syi'ah (para pengikut Abdullah bin Saba’ al-Yahudi) dan Khawarij terus menjadi gerakan
oposisi, baik secara terbuka seperti di masa awal dan akhir maupun secara
tersembunyi seperti di masa pertengahan kekuasaan Bani Umayyah. Penumpasan
terhadap gerakan-gerakan ini banyak menyedot kekuatan pemerintah.
3. Pada masa kekuasaan Bani Umayyah, pertentangan
etnis antara suku Arabia Utara (Bani Qays) dan Arabia Selatan (Bani Kalb) yang sudah ada sejak zaman sebelum Islam, makin meruncing.
Perselisihan ini mengakibatkan para penguasa Bani Umayyah mendapat kesulitan
untuk menggalang persatuan dan kesatuan. Disamping itu, sebagian besar golongan
mawali (non Arab), terutama di Irak dan
wilayah bagian timur lainnya, merasa tidak puas karena status mawali itu menggambarkan suatu inferioritas,
ditambah dengan keangkuhan bangsa Arab yang diperlihatkan pada masa Bani Umayyah.
4. Lemahnya pemerintahan daulat Bani Umayyah juga
disebabkan oleh sikap hidup mewah di lingkungan istana sehingga anak-anak
khalifah tidak sanggup memikul beban berat kenegaraan tatkala mereka mewarisi
kekuasaan. Disamping itu, para Ulama banyak yang kecewa karena perhatian
penguasa terhadap perkembangan agama sangat kurang.
5. Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan
dinasti Bani Umayyah adalah munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh
keturunan al-Abbas ibn Abd al-Muthalib. Gerakan ini mendapat
dukungan penuh dari Bani
Hasyim dan kaum mawali yang merasa dikelas duakan oleh pemerintahan
Bani Umayyah.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dinasti Umayyah adalah
dinasti yang system pemerintahanya mengadopsi system pemerintahan asing. Dari
uraian makalah diatas kiranya dapat disimpulkan beberapa macam kesimpulan:
Umaayyah adalah daulah yang pertama kali memperkenalkan system administrasi barat dalam dunia pemerintahan Islam.
- Umayyah adalah daulah yang pertama kali memperkenalkan monarki Heridetis yang sebenarnya tidak dikenal dalam Islam , baik dalam al-Qur’an maupun Hadis
- Umayyah adalah pemerintahan yang menggunakan peperangan dalam merebut kekuasaan dari orang lain.
Sisi lain dari kebrurukan system pemerintahan monarki heridetis adalah system pemerintahan itu tidak menimbulkan banyak korban meninggal dalam setiap pergantian khlaifah. Seperti pada masa Ali dan Muawiyah.
Akhirnya kitalah yang harus bercermin dari pemerintahan yang tinggal menjadi sejarah tersebut, karena memang kegunaan dari mempelajari sejarah adalah sebagai cerminan bagi perjalan kita bagi masa lalu. Meminjam kata-kata Pramoedya Ananta Toer “Kita harus sudah adil sejak dalam pikiran”. Kita harus adil karena kita semua pasti menjadi pemimpin walau bagi diri sendiri, dan syarat utama bagi pemimpin adalah adil, karena keadilanlah yang akan membawa kita pada kemakmuran dan kesejahteraan.
Umaayyah adalah daulah yang pertama kali memperkenalkan system administrasi barat dalam dunia pemerintahan Islam.
- Umayyah adalah daulah yang pertama kali memperkenalkan monarki Heridetis yang sebenarnya tidak dikenal dalam Islam , baik dalam al-Qur’an maupun Hadis
- Umayyah adalah pemerintahan yang menggunakan peperangan dalam merebut kekuasaan dari orang lain.
Sisi lain dari kebrurukan system pemerintahan monarki heridetis adalah system pemerintahan itu tidak menimbulkan banyak korban meninggal dalam setiap pergantian khlaifah. Seperti pada masa Ali dan Muawiyah.
Akhirnya kitalah yang harus bercermin dari pemerintahan yang tinggal menjadi sejarah tersebut, karena memang kegunaan dari mempelajari sejarah adalah sebagai cerminan bagi perjalan kita bagi masa lalu. Meminjam kata-kata Pramoedya Ananta Toer “Kita harus sudah adil sejak dalam pikiran”. Kita harus adil karena kita semua pasti menjadi pemimpin walau bagi diri sendiri, dan syarat utama bagi pemimpin adalah adil, karena keadilanlah yang akan membawa kita pada kemakmuran dan kesejahteraan.
B. Saran
Makalah ini kami akui masih banyak banyak kekurangan karena
pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu harapkan kepada para
pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim, Hassan, Sejarah dan Kebudayaan Islam, terj. Jahdan Ibnu
Human (Yogyakarta: Kota Kembang, 1989)
Sodiqin, Ali. Fathurrahman, Dudung, dkk., Sejarah Peradaban Islam (dari masa klasik hingga masa Modern),cet Ke-II(Yogyakarta: LESFI, 2004 )
Syalaby, Ahmad, Sejarah dan Kebudayaan Islam, I, terj. Muhtar Yahya (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1983)
Yatim, Badri, Dr., MA, Sejarah Peradaban Islam (Dirasah Islamiyyah II), (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993 )
Sodiqin, Ali. Fathurrahman, Dudung, dkk., Sejarah Peradaban Islam (dari masa klasik hingga masa Modern),cet Ke-II(Yogyakarta: LESFI, 2004 )
Syalaby, Ahmad, Sejarah dan Kebudayaan Islam, I, terj. Muhtar Yahya (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1983)
Yatim, Badri, Dr., MA, Sejarah Peradaban Islam (Dirasah Islamiyyah II), (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993 )
HODGOSON,Marshall
G.S. THE VENTURE OF ISLAM, Iman dan Sejarah dalam Peradaban Dunia;Jilid
Pertama:Masa Klasik Islam;Buku Pertama;Lahirnya Sebuah Tatanan
Baru.Jakarta:PARAMADINA,1999.ISBN 979-8321-32-4
Sejarah
Banni Umayah Timur, Muhammad Syu’ub, Penerbit PT. Bulan Bintang
Britannica
Encyclopedia, Battle of Karbola
Spistai.blogspot.com/2009/03/sejarah-islam-masa-bani-umayah.html
iia donk:D:p
BalasHapus